Hari² Tasyrik, Hari Raya, Hari Berdzikir, Berdoa, Makan & Minum
*Hari² Tasyrik, Hari Raya, Hari Berdzikir, Berdoa, Makan & Minum*
Hari² Tasyrik termasuk hari raya Umat Islam yg disyariatkan sebagaimana Idul Fithri & Idul Adha. Pada hari² ini disyariatkan utk memperbanyak berdzikir.
Dzikir, menyebut/mengingat Allah adalah salah satu syariat Islam yg mulia, Umat Islam disyariatkan utk berdzikir dalam kesehariannya, mulai dari dzikir bangun tidur, wudhu, shalat, pakai baju, keluar rumah, masuk rumah, sebelum & sesudah makan/minum, dll., sampai dzikir mutlak (kapanpun, yg tidak terkait sebab tertentu) semua diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Di Hari² Tasyrik ini ditekankan lagi utk memperbanyak dzikir.
*Keutamaan Dzikir*
Dzikir itu membuat hati tenang & tenteram, melindungi diri dari setan, bagaikan orang yg hidup, serta mendapatkan kebahagiaan & tempat kembali yg baik (Jannah).
… ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِۚ …
…, kemudian menjadi *tenang* kulit & hati mereka ketika berdzikir (mengingat) Allah. … (QS. Az-Zumar 39:23)
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
(yaitu) orang² yg beriman & hati mereka menjadi tenteram dgn berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dgn berdzikir (mengingat) Allah hati menjadi *tenteram* .
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ طُوبَىٰ لَهُمْ وَحُسْنُ مَـَٔابٍ
Orang² yg beriman & mengerjakan kebajikan, mereka *mendapat kebahagiaan & tempat kembali yg baik*. (QS. Ar-Ra’d 13:28-29)
Nabi ﷺ bersabda yg artinya:
Aku perintahkan kalian utk banyak berdzikir kepada Allah. Perumpamaan dzikrullah seperti orang yg mendadak diserang musuhnya dari belakang, kemudian orang ini mencari benteng utk melindungi dirinya dari serangan mereka. Seperti itulah seorang hamba, dia tidak bisa *melindungi dirinya* dari serangan setan kecuali dgn *dzikrullah*. (HR. Turmudzi 3102, shahih menurut al-Albani).
Nabi ﷺ bersabda yg artinya, “Perumpamaan orang yg *berdzikir* (mengingat) Rabbnya & yg tidak, *bagaikan orang yg hidup* & orang yg mati .” (HR. Bukhari, no. 6407)
Selain memperbanyak dzikir, pada hari² Tasyrik ini disyariatkan pula menyembelih hewan qurban & memakan dagingnya, sebagai jamuan dari Allah ﷻ . Berikut Penjelasannya:
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12, & 13 Dzulhijjah. Atau hari tasyrik meliputi empat hari, hari Idul Adha & 3 hari setelahnya.
*Keutamaan Hari Tasyrik*
Allah berfirman,
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Ingatlah Allah di hari² yg terbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203).
Yg dimaksud dgn “hari² yg terbilang” adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu hari tasyrik. Ini merupakan pendapat Ibnu Umar & mayoritas ulama. Sementara Ibnu Abbas & Atha berpendapat bahwa “hari² yg terbilang” jumlahnya empat hari; Idul Adha & 3 hari setelahnya. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 314).
Allah ﷻ mengistimewakan hari *tasyrik* , dgn Allah jadikan hari ini sebagai *waktu istimewa* utk *berdzikir* . Sehingga Allah perintahkan kaum muslimin utk memperbanyak dzikir di hari ini.
Nabi ﷺ bersabda:
أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
“Hari yg paling agung di sisi Allah adalah hari qurban (Idul Adha) kemudian hari al-qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866, & shahih menurut al-Albani)
Yang dimaksud hari ‘al-qarr’ adalah tanggal 11 Dzulhijjah. Ini berdasarkan keterangan Ibnu Khuzaimah, bahwa Abu Bakar mengarakan: “Hari ‘al-qarr’ adalah hari kedua setelah hari qurban”
*Di hari Tasyrik, Dilarang Puasa*
Di hari tasyrik, kita dilarang utk berpuasa. Nabi ﷺ menyebutnya sebagai hari makan & minum, serta banyak berdzikir kpd Allah.
Nabi ﷺ bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ
“*Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, & banyak mengingat Allah*.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Ibnu Rajab mengatakan yg artinya: “Kita dilarang berpuasa pd hari² tasyrik karena *hari tasyrik adalah hari raya kaum muslimin* , di samping hari raya qurban. Karena itu, tidak boleh puasa di Mina maupun di daerah lainnya, menurut mayoritas ulama. …” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 509).
Selanjutnya Ibnu Rajab menjelaskan rahasia di balik larangan puasa di hari tasyrik,
Ketika orang² yg bertamu ke Baitullah telah mengalami keletihan karena perjalanan berat yg mereka lalui, di samping kelelahan setelah ihram & melaksanakan manasik haji & umrah, Allah mensyariatkan kpd mereka utk beristirahat dgn tinggal di Mina pd hari qurban & 3 hari setelahnya. Allah perintahkan mereka utk *makan daging sembelihan mereka*. Di saat itulah, mereka mendapatkan *jamuan dari Allah* , karena kasih sayang Allah kpd mereka.
Sementara itu, kaum muslimin di belahan negeri yg lain, turut menyemarakkan ibadah seperti yg dilakukan jamaah haji. Kaum muslimin memperbanyak amalan ibadah selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Mereka juga disyariatkan utk memperbanyak dzikir, ber-sungguh² dalam ibadah, & ber-sama² berusaha menggapai ampunan Allah, dgn *menyembelih hewan qurban*. Setelah itu, mereka ber-sama² merayakan Idul Adha & hari tasyrik. Setelah mereka lelah dgn memperbanyak ibadah, selanjutnya mereka beristirahat, *menikmati hidangan daging qurban di hari tasyrik* .
Allah syariatkan kaum muslimin utk menjadikan hari ini sebagai hari makan² & minum, agar bisa *membantu mereka utk semakin giat dalam berdzikir mengingat Allah & melakukan ketaatan kepada-Nya* . Dan itu merupakan bentuk syukur nikmat yg paling sempurna. Di mana, nikmat yg kita terima, menjadi sarana utk membantu agar semakin giat melakukan ibadah.
*Amalan di Hari Tasyrik*
Mengingat keistimewaan hari tasyrik, sebagai orang yg beriman, hendaknya kita maksimalkan upaya utk mendapatkan limpahan rahmat & pahala/ridho dari Allah di hari itu. Berusaha utk tidak me-nyia²kan kesempatan emas ini. Memperbanyak amal shalih & berbagai bentuk ibadah kpd Allah. Hanya saja, ada beberapa amal yg disyariatkan utk dilakukan di hari tasyrik:
Pertama, *anjuran memperbanyak berdzikir*
Allah berfirman,
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Ingatlah Allah di hari² yg terbilang.” (QS. Al-Baqarah: 203). Yaitu di hari tasyrik.
Dari Nubaisyah al-Hudzali radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, & banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Menyemarakkan dzikir pada hari tasyrik, bisa dilakukan dalam beberapa bentuk, di antaranya (Lathaiful Ma’arif, 504 – 505):
*Melakukan Takbiran setiap selesai shalat wajib*. Ini sebagaimana yg dilakukan para sahabat. Sebagaimana praktek Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau dulu bertakbir setelah shalat shubuh pd tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah dzuhur pd tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibn Abi Syaibah & al-Baihaqi & shahih menurut al-Albani)
Demikian juga dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir setelah shalat shubuh pd tanggal 9 Dzulhijjah sampai ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Beliau juga bertakbir setelah ashar. (HR. Ibn Abi Syaibah & al-Baihaqi. Al-Albani mengatakan: “Shahih dari Ali”).
” *Mengingat Allah & berdzikir ketika menyembelih* . Karena penyembelihan qurban, bisa dilaksanakan sampai hari tasyrik berakhir.
Nabi ﷺ bersabda:
كُلُّ أَيَّامِ التَّشْرِيقِ ذَبْحٌ
“Di setiap hari tasyrik, boleh menyembelih.” (HR. Ahmad, ibn Hibban, Ad-Daruquthni, & yg lainnya).
*Mengingat Allah dgn memperbanyak takbiran secara mutlak* , *di manapun & kapanpun*. Sebagaimana yg dilakukan oleh Umar radhiyallahu ‘anhu. Beliau melakukan takbiran di kemahnya di Mina, kemudian diikuti oleh banyak orang, sehingga Mina bergetar karena gema takbir. (HR. Bukhari sebelum hadis no.970)
Kedua, *memperbanyak berdoa*
Sebagian ulama menganjurkan untuk memperbanyak berdoa di hari ini. Ikrimah (murid Ibn Abbas) mengatakan yg artinya: Doa berikut dianjurkan utk dibaca pada *hari² tasyrik*: RABBANAA AATINAA FID-DUN-YAA HASANAH WA FIL AA-KHIRATI HASANAH, WA QINAA ‘ADZAABAN-NAAR. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 505).
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً
ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia & kebaikan di akhirat & peliharalah kami dari siksa neraka.
Doa ini kita kenal dgn doa sapu jagad. Dan memang demikian, doa ini dianggap sebagai doa yg isinya mengumpulkan semua bentuk kebaikan & menolak semua bentuk keburukan. Karena itulah, doa ini menjadi pilihan yg sangat sering dilantunkan oleh manusia terbaik, Rasulullah ﷺ.
Anas bin Malik mengatakan:
كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
« اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ »
Doa yg paling banyak dilantunkan oleh Nabi ﷺ adalah Allahumma rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah dst.. (HR. Bukhari 6389 & Muslim 2690).
Di samping itu, doa merupakan bentuk mengingat Allah yg sangat agung. Berisi pujian & harapan manusia kepada Rabbnya. Sehingga, hari² ini menjadi hari yg istimewa utk memperbanyak doa.
Demikian, semoga Allah memudahkan kita utk senantiasa istiqamah dalam menggapai ampunan-Nya. Aamiin.
Allahu a’lam.
Referensi: https://konsultasisyariah.com/14538-amalan-di-hari-tasyrik.html
https://konsultasisyariah.com/33778-benteng-yang-dijaga-dzikrullah.html
https://rumaysho.com/17005-bandingan-orang-yang-berdzikir-dengan-yang-tidak-berdzikir.html
.