Jangan Kebalik antara Akhirat dgn Dunia

Perhatikan kalimat berikut, benar atau salah ?
“Dan carilah dunia dengan apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu dari negeri akhirat.”

Salah, di manakah salahnya ?
Ya.. terbalik..

Perhatikan ayat berikut:
QS. Al-Qasas 28:77

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَاۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

Dan carilah negeri akhirat dengan apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu dari dunia & berbuatbaiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, & janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yg berbuat kerusakan.

Ini yg benar:
وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَاۖ ..
Dan carilah negeri akhirat dengan apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu dari dunia. .. QS. Al-Qasas 28:77

Jangan kebalik begini:
Dan carilah dunia dengan apa yg telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu dari akhirat. Ini salah.

وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. QS. Al-A’la 87:17

Prioritaskan mencari akhirat, yaitu dgn pengabdian kepada Allah dgn segala apa yg telah Allah berikan kepada kita, tapi kita juga berikan hak tubuh kita (dunia) berupa makanan, minuman, pakaian, dll. yg halal & baik, istirahat yg cukup, jaga kesehatan, dsb. dgn cara yg tidak melanggar syariat, tidak berlebihan & tidak membahayakan.

Jangan kebalik dgn memprioritaskan duniawi, akhirat hanya sekali-sekali, ini salah. Bukan berarti tidak bekerja mencari nafkah, orientasi akhirat itu maksudnya ketika bekerja mencari nafkah diniatkan sebagai ibadah, pengabdian kpd Allah, agar dgn nafkah itu dapat melakukan ibadah yg wajib seperti rukun Islam, berbakti kpd orang tua, keluarga, menuntut ilmu agama, berdakwah, dll. maupun ibadah yg sunnah.

Sedangkan jika orientasinya dunia, maka bekerja hanya utk kesenangan duniawi, bahkan bisa terjerumus pada maksiat seperti menumpuk harta, riya, pamer, ingin dipuji karena harta, anak, ilmu, kekuasaan, kesalehan, kecantikan, popularitas; berbangga dgn anak & harta, dan lain sebagainya. Na’uudzu billaahi min dzaalik.

Jadi, jangan kebalik ya..

Memprioritaskan duniawi adalah sebab dari keburukan, kesengsaraan & kesedihan. Mengapa? Karena duniawi adalah kesenangan yg memperdaya..

وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yg memperdaya. (QS. Aali-Imran 3:185)

Kesenangan di dunia tidak sempurna, melainkan diiringi dengan kesusahan dan diakhiri dengan kematian. Kehidupan dunia hanya sementara, sehingga semua harta & kesenangan dunia akan ditinggalkan. Sebagaimana ateis sejati ia akan merasakan nihilisme, hidupnya tidak berarti.

Orang yg memprioritaskan duniawi maka hatinya akan tergantung kepada dunia yg tidak sempurna & fana ini sehingga ia tidak dapat merasakan kebahagiaan hakiki & ketenteraman hati, karena ketergantungan hatinya pada ketidaksempurnaan itu.

Adapun orang yg memprioritaskan akhirat, maka hatinya bergantung hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Sempurna, dia yakin sepenuhnya bahwa Allah tidak akan menyengsarakannya, tidak akan meninggalkannya selama dia terus bergantung kepada-Nya, dengan mentaati-Nya, cinta, takut & harap, taubat, kembali kepada-Nya. Maka hatinya akan tenteram & merasakan kebahagiaan hakiki di dunia, bagaimanapun kondisi lahiriahnya.

Dunia itu indah, namun tidak sempurna, maka Allah Yang Maha Sempurna menciptakan kehidupan akhirat, sehingga manusia dapat disempurnakan pahalanya. Demikian juga keadilan di dunia tidak sempurna, maka Allah menyempurnakan keadilan di akhirat, karena Allah Maha Adil.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ

Setiap jiwa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari an-Naar & dimasukkan ke dalam al-Jannah, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yg memperdaya. (QS. Aali-Imran 3:185)

Maka orang yg memprioritaskan akhirat dengan melihat hidupnya sebagai pengabdian kepada Allah, ia akan hidup baik, tenteram, bahagia di dunia & di akhirat. Walaupun jika dzhahirnya ketika di dunia terlihat sengsara oleh orang lain, namun hatinya merasakan kebahagiaan hakiki & ketenteraman yg tidak dirasakan oleh para pecinta dunia.
.
Artikel tenteram.my.id
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *