Melihat Allah

Di dunia tidak ada satu pun manusia yang mampu melihat Wajah Allah.

Bahkan manusia yg termulia pun yaitu para Nabi tidak pernah melihat Allah ketika di dunia. Nabi Muhammad ﷺ ketika mi’raj ke atas langit pun tidak melihat Wajah Allah, beliau ﷺ hanya melihat hijab (penghalang) yg berupa cahaya.

Maka jika ada yg mengklaim mampu melihat Allah di kehidupan dunia, sungguh ia telah sesat & berdusta.

Manusia akan melihat Wajah Allah hanya ketika di Jannah nanti di akhirat. Hanya manusia yg beriman yg diberi kemuliaan melihat Allah di Jannah nanti, dan itu adalah kebaikan/kenikmatan tertinggi di Jannah, sebagaimana kebaikan/kenikmatan tertinggi di dunia adalah mengenal Allah dengan sebenar-benarnya.

Di kehidupan dunia manusia tidak dapat melihat Allah, manusia hanya dapat seakan-akan melihat Allah, yaitu yg disebut dgn IHSAN, dan itu adalah tingkatan tertinggi dalam beragama.

Tingkatan pertama adalah Islam, ke dua Iman, dan ke tiga yaitu IHSAN.

IHSAN, yaitu beribadah / hidup mengabdi kepada Allah dengan kondisi seakan-akan melihat Allah, atau senantiasa merasakan, menyadari bahwa ia sedang dilihat diawasi oleh Allah.

Tingkatan seperti itu dapat diperoleh dengan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah & menjauhi larangan-Nya, menuntut ilmu agama yg benar & murni & berjihad melawan hawa nafsu.

Semoga Allah menolong kita untuk berdzikir kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya, & beribadah, hidup mengabdi dgn baik kepada-Nya.
.
.
Brebes, Selasa Wage, 8 Dzulhijjah 1444 H
Danang Aji Wirawan
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *